Rabu, 13 Mei 2009

tipe manusia


BERBAGAI TIPE MANUSIA DALAM MENYEMBAH ALLAH


Oleh: Hasan Busri



Dalam hidup ini kita diwajibkan beribadah kepada Allah swt. Sebagai wujud ketaatan dan ungkapan rasa syukur kepada-Nya. Bukankah tujuan diciptakannya jin dan manusia adalah untuk beribadah mengabdi kepada Allah swt.? Namun dalam menjalankan ketaatan tersebut ada berbagai macam tipe manusia yang dapat dibedakan menjadi empat golongan.


Golongan pertama, tipe manusia ”pedagang”. Karena masuk dalam tipe pedagang maka dalam beribadah kepada Allah manusia jenis ini selalu mengharapkan balasan keberuntungan dari jerih payahya. Mereka melakukan ketaatan karena selalu berharap agar nantinya di akhirat bisa mendapatkan balasan nikmatnya surga. Manusia tipe ini mau bersusah payah taat shalat, menahan lapar berpuasa, menyisihkan sebagian hartanya untuk membayar zakat dan ibadah-ibadah lain karena mengharapkan balasan surga.


Kedua, manusia tipe ”budak”. Sebagaimana budak yang mau bekerja dan taat kepada majikannya karena takut akan siksa yang mungkin diberikan oleh sang majikan apabila dia membangkang. Maka manusia tipe kedua ini mau melakukan ketaatan kepada Allah dan menjauhi maksiat yang dilarang-Nya karena dia takut kalau nanti di akhirat dimasukkan ke dalam neraka. Manusia dalam golongan ini akan selalu patuh pada perintah Allah swt. dan selalu menjauhi larangan-larangan-Nya karena takut siksa neraka.


Ketiga, golongan manusia ”arif”. Sebagai orang yang bijak, manusia tipe ini menjalankan perintah Allah swt. dan menjauhi larangan-Nya karena semata-mata melakukan balas jasa terhadap Allah yang telah memberi begitu banyak anugerah kepadanya. Ketaatan manusia tipe ini semata-mata karena sebagai ungkapan rasa syukur atas segala nikmat ,anugerah dan kemudahan-kemudahan serta segala fasilitas yang diberikan kepadanya. Manusia tipe ini tidak pernah membangkang kepada Allah semata-mata karena ia malu atas segala fasilitas yang telah diberikan Allah kepadanya selama hidup di dunia ini. Pengabdiannya kepada Allah bukan karena mengharapkan surga, juga bukan karena takut akan siksa neraka, tapi semata-mata pengabdian yang tulus mengharap ridlo-Nya dan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Jalla wa ’Azza.


Ketiga tipe di atas bukannya salah, akan tetapi dari ketiga tipe tersebut tentunya kita tahu tipe ketigalah-yaitu tipe orang arif- merupakan tipe yang paling tinggi di hadapan Allah swt. Kita perlu berusaha sekuat tenaga dan juga selalu berdoa kepada Allah agar diberi kemudahan dan keringanan untuk mencapai tipe tingkatan orang arif. Adapun tipe yang harus benar-benar kita hindari adalah tipe yang keempat.


Tipe keempat yang harus kita hindari adalah tipe manusia ”robot”. Manusia jenis ini juga beribadah kepada Allah swt. Dia sholat, dia juga berlapar dahaga untuk berpuasa, dia juga menjalankan ibadah lain. Akan tetapi manusia tipe ini tidak pernah memikirkan dan menghayati makna yang terkandung dalam ibadah-ibadah tersebut. Mereka melakukannya tanpa perasaan khusuk. Mereka sholat akan tetapi yang diingat selalu adalah bisnisnya, kesenangan dunia, serta kariernya bahkan hal-hal kecil yang berhubungan dengan dunia. Mereka tidak pernah memikirkan ada apa hikmah yang terkandung dalam ibadah-ibadah tersebut. Sehingga ibadahnya tidak bisa memberi dampak positif dalam kehidupan sehari-hari. Sholatnya tidak bisa mencegah dari perbuatan fahsya’ dan mungkar.


Semoga Allah swt. Selalu memberi pertolongan kepada kita semua agar bisa menjadi golongan orang arif dan terhindar menjadi golongan robot dalam mengabdikan diri kepada-Nya. Amin.